Kamu adalah pelangi yang terlihat setelah derasnya hujan, seperti mentari yang muncul setelah gelapnya malam, kamu ciptaan Tuhan yang terindah, matamu sebening Kristal, wajahmu berbinar seperti bintang, senyummu seperti cahaya yang menggantikan seramnya petir.

     Aku Isa Putri Azhalia, aku seorang siswi di sekolah menengah atau SMA aku siswi baru di kelas X MIPA 2, aku kerap disapa Isa, aku memiliki gigi yaeba atau gingsul, yah mereka mengejekku vampire atau apalah itu tentang gingsulku, awalnya aku merasa malu dan ingin segera mengenkana kawat gigi.

Namun semua berubah ketika aku bertemu seorang anak laki laki yang membuat hidupku lebih berwarna, dia adalah Diaz Putra, sering dipanggil Diaz, dia cowok yang jutek, judes, dan sok kegantengan (emang ganteng sih kalo diliat liat) dia punya fans cewek cewek cantik yang selalu siap kapan aja buat jadi pacarnya, tapi dia tetep jomblo, namun dia suka php (dateng, buat baper, terus pergi) walaupun gitu dia tetep jadi idola.

“Isaaa!! Cepet bangun ini senin upacara!” kata seorang wanita cantik namun judes warbyassaaah (hehehe) dia adalah ibu, satu kata yang penuh makna dan indah ini kupersembahkan kepada wanita yang telah melahirkanku, dan merawatku penuh kasih (tapi kadang juga sering marah marah)

 “Iya ibu aku bangun sekarang” jawabku malas.

Ku langsung segera bersiap siap agar tidak terlambat.Di sekolah ketua kelasku tidak masuk sedangkan wakilnya suaranya serak dan tidak bisa memimpin jadi akulah yang menggantikan sebagai ketua kelas (bangga sih tapi grogi juga kale hahaha). 

Pak kepala sekolah menyampaikan banyak sekali omongannya yang tidak kupahami (bagaimana mau paham dengar saja tidak) aku melihat sekelilingku banyak siswa yang mengobrol, aku terhanyut dalam lamunanku sampai kulihat seorang laki laki yang menjadi ketua kelas di kelas X MIA 4, yapp dia Diaz, cowok sok cool yang banyak fans anehnya dia gak pake pomade biar rambutnya licin sampe burung aja kepleset seperti cowok cowok pada umumnya, dia malah biarkan rambut naturalnya yang behamburan itu.


 “Apa lo liat liat?!” bentak Diaz dengan wajah sinisnya, oke dia jutek sekarang aku harus bilang apa?


 Kuperas otakku sampai kutemukan jawaban “hah? Siapa juga yang liat lo? Gak usah ke gr an gitu please” jawabku dengan seledepan khasku.


Upacara selesai aku kembali ke kelas dengan pelajaran membosankan dan guru killer, kringg saatnya pulang.

“Aku pulang” teriakku sambil membuka pintu, dan langsung ke kamar tidurku, ibu menghampiriku “Isa ibu sama ayah udah daftarin kamu les, hari senin sampai kamis” “jam berapa bu?” “jam setengah 7 sampai jam 8” okelah daripada gak ada kerjaan di rumah juga.

Di tempat les, aku terlambat 15 menit dan kudapati kelas sudah dimulai, kuketok dan buka pintunya lalu kulihat seorang laki laki dengan baju hitam dan celana pendek selutut, dia adalah orang yang jutek dan membentakku tadi “elo?!” bentaknya lagi dengan menunjukkan jari telunjuk ke arahku, oh tidak bisa mati aku, kucepat pergi meninggalkannya dan berpura pura tidak tahu apa apa.

“oke guys, saatnya istirahat ya” kata guru pengajar. Ibu guru keluar dari ruangan dan si judes Diaz pun menghampiriku, belum sempat dia berbicara apa apa ada seseorang memanggilnya, hyuh syukurlah.

Hari ini adalah hari sabtu hari dimana semua mata pelajaran yang gampang dan pulang lebih awal “Weekend!” kata gadis berponi yang duduk di sebelahku, namanya Kirana, dia adalah sahabatku dari SMP,

 “weekend membosankan ala orang jomblo ewh” kata seorang laki lakai bernama Mahardika, yang selalu mengejekku si gadis gingsulan dan aku mengejeknya si pria berkacamata,

“gini gini juga banyak yang mau macarin kok ihh” jawab Kirana sinis, aku dan Mahardika hanya bisa tertawa.

Hari ini sangat indah dan cerah (apa karena aku bangun kesiangan ya? hahaha) minggu ini aku akan pergi ke rumah Kirana karena hari ini akan jadi our girls day out hahaha, belum kuberanjak dari tempat tidurku, kubuka ponselku dan kudapati nontification di BBM ku “1 new invited” kubuka dan aku terkejut melihat namanya yapp dia adalah si cowok jutek, Diaz putra, aku tidak tahu harus merasa bagaimana, haruskah ku bahagia atau malah takut dia akan memarahiku karena semua kelakuanku ahh tidak tidak.

“Diaz ngeinvite elo?! Serius? Diaz anam MIA 4 itu kan?” Tanya Kirana dengan nada tidak percaya “Ya Diaz Putra, emang kenapa kalo dia invite gue?” balasku dengan nada yang biasa biasa saja “Isa, denger ya Diaz itu cowok yang udah terkenal karena dia cakep dan tukang php” jawab Kirana “lah terus gue target php nya dia selanjutnya gitu?” Kirana hanya menggelengkan kepala dan berbaring di sampingku, dan aku hanya seperti orang bego yang tidak bisa menemukan pilihan. “Oke, Kirana gue bakal nerima invitation Diaz” kubulatkan tekatku dan yah aku menerimanya, Kirana hanya bengong dan menganga tidak jelas.

Aku tidak akan menemukan sebuah cahaya jika aku tidak membuka mata, aku tidak akan mendengar alunan nada jika aku menunutup telinga, dan aku tidak akan mencintai seseorang jika aku menyembunyikan jati diriku. “bbm nontification” kucepatkan membuka handphoneku dan omgodd apa ini mimpi atau keajaiban? Diaz mengirimkan pesan untukku aaaaa mungkin kali ini aku akan terbang bersama mimpi dan menggapai para bintang

Massage from : Diaz
“Heh, cewek ngeselin lo punya gingsul ternyata yah haahha”
Kuberbisik di dalam hatiku, yah awas kau
Massage to : Diaz
“Paan si dasar tukang php lol”
Massage from: Diaz
“Setidaknya gue php karena gue cakep, lah elu? lol”
Aku terus berbalasan ejekan dengannya hingga larut malam, kusadari dia memang manis dan sangat humoris, dan aku tak tau mengapa aku memikirkannya disetiap tidurku, memimpikan dirinya disetiap peraduanku, mendoakannya disetiap sujudku oh Tuhan apakah ini cinta? Tapi aku belum pernah merasakannya, Tuhan bantulah aku hingga kudapati jawaban disetiap pertanyaanku.

“Gingsul!” panggil seorang laki laki dari atas tangga kulihat wajahnya yang berseri, kutatap matanya yang tajam dan senyum yang terindah yang pernah kulihat dari seseorang, yapp Diaz “Kenapa?” tanyaku dengan senyuman “Gak kenapa, cuman mau manggil aja” sautnya dengan nada jail “gak jelas banget si lo” jawabku dengan nada meledek, dia hanya tertawa.

“Gaes, liat deh ada yang punya gebetan baru nih hahhaha” kata Kirana sambil menatapku. 

Hah gebetan? Iya kali aku bisa jadi gebetan cowok cakep tukang php, mana maulah dia “Gue sama Diaz cuman temen biasa kok” jawabku sinis “Tuh kan belum aja disebutin namanya dia udah ngerasa, berarti benar kan? hahhaha” sahut Kirana. “Gingsul” Panggil Diaz yang mengagetkanku dari belakang “pulang sama siapa?” tanyanya “Sama sepupu kenapa?” “gak cuman mau bilang hati hati di jalan ya” God apa ini? Apa aku terlalu berperasaan tapi aku menyukainya dan kini dia jalan di sampingku Tuhan aku bahagia, apa aku egois untuk ingin menghentikan waktu sekarang tapi itulah yang kuinginkan saat ini, aku ingin Diaz, aku ingin dirinya menjadi milikku, aku ingin dia berada di sisiku, Tuhan aku mohon.

Sudah sebulan ini aku dekat dengan Diaz, saling tertawa, berbicara dan curhat, hampir setiap malam kami saling berbalasan pesan dan saling komen di sosmed dan itu membuatku seperti terbang bersama awan, melayang di udara, bersama kupu kupu yang indah. Aku tidak tahu kenapa aku hanya merasa aku selalu ingin di dekatnya, mendengar suaranya, dan memandang wajahnya hingga aku terlelap.

“Diaz!” panggil seorang perempuan cantik, dia mengenakan seragam sekolah lain dan namanya Shizuana gadis yang keturunan jepang, yah dia cantik. Mereka berbincang bincang hingga ada suatu yang mengganjal di dadaku, aku merasa sesak dan bendungan di mataku pecah sehingga membuat air mengalir seperti sungai di pipiku, dari tetes ke tetes air mataku hanya ada rasa sakit, pedih yang tak bisa kudefinisikan, seperti orang yang putus asa aku hanya terdiam melihat mereka berpelukan, Diaz yang selalu membuatku terbang kini membuatku terjatuh, seperti dihempaskan di bebatuan yang tajam, terjatuh di duri duri tumbuhan liar, tidak diinginkan itukah aku? Apa ini hanya harapan yang palsu? Apakah ini sebuah perasaan yang telah dimainkan? Tuhan mengapa? Ini terlalu sakit untuk kurasakan, terlalu pedih untuk kulakukan, pergi? Itukah yang harus kulakukan?.

Massage from : Diaz (17.43)
Hey gingsul, tadi aku tunggu kamu di depan sekolah kok gak nongol nongol? Kemana aja? Aku nyariin gak ketemu ketemu loh, jadi aku tinggal aja deh
Massage from : Diaz (19.08)
Hello? Apa ada orang? Kok kacang sih? Lu masih hidup gak sih?
Massage from : Diaz (20.00)
Sibuk ya? Udah makan kan? Kalo udah gak sibuk bales ya
Massage from : Diaz (22.00)
Serius lo kenapa? Lo baik baik aja kan? Sumpah gue khawatir, bales dong gue mau tau keadaan lo
Massage from : Diaz (22.18)
Gue ke rumah lo sekarang ya
Massage to : Diaz (22.19)
Eee gue baik baik aja

Jujur aku sangat kesal kepadanya karena kemarin dan aku akan menjauh darinya. “Gingsul!” Panggil Diaz “Aku mau ngomong” katanya sambil menarik tanganku ke taman sekolah,

“Gua suka sama lo, dari awal gua liat lo waktu upacara sampe sekarang, kalo gue boleh jujur, gue gak pernah suka sama cewek, gue suka karena mau php in doang tapi perasaan gue ke lo beda” jelasnya, aku tidak tahu harus apa namun aku merasa aku sudah jatuh terlalu dalam di dasar laut, aku merasa dingin, aku merasa kecewa, sakit dan aku merasa patah dan hancur hingga berkeping “Maaf Diaz, gue gak bisa” sahutku dan berjalan menjauhi Diaz yang penuh kekecewaan.

Aku merasa bersalah kepadanya maka aku membuat surat dan aku ingin mengatakan bahwa aku juga menyukainya disaat pertama kali melihatnya.

Aku berlari menuju ke kelas Diaz dan di sana aku terluka lagi, rasa itu sangat menyakitkan ketika aku melihatnya lagi bersama seorang wanita dia Tika, Tuhan apa yang aku lakukan, apa aku terlambat? Tidak bisakah aku memilikinya walau hanya sedetik saja. Kumenangis dan bersembunyi dibalik tembok ketika mereka ingin pergi ke kantin untuk belanja, dan usahaku gagal Diaz menyadari keberadaanku “Isa? Kamu kenapa? kok nangis?” Tanyanya, aku hanya berlari menjauhi mereka dan aku berjanji kepada diriku sendiri bahwa hari ini aku harus bangkit dalam keterpurukanku dan aku berjanji namanya tidak akan menjadi alasan bagi tangisku.

1 Tahun kemudian
Kini aku sudah bangkit dari keterpurukanku dan aku hanya bisa berdiri di bawah langit yang sama dengannya dan hanya menjadi teman yang selalu ada untuknya dan akan selalu tersenyum untuknya karena kebahagiannya merupakan kebahagiaanku juga walau itu membuatku mersa pedih. “Hai, aku Teta kamu Isa kan?” Tanya seorang gadis cantik dan baik ini “iya ada apa?” sahutku, dan dia menceritakan semua tentang Diaz, dahulu dia juga pernah berada di posisiku dan tersakiti sepertiku, dan kami berdua pun menjadi teman yang akrab.

Kini kutahu bahwa cinta itu menyakitkan namun cinta juga membuat hidupku yang sepi menjadi lebih berwarna, satu hal yang aku ingat dari Diaz adalah –Kamu cantik, dan senyummu yang indah itu akan selalu kukenang dan Gingsulmu adalah salah satu titik ketertarikanku padamu- . Kini semua telah berlalu aku akan selalu menghembuskan nafasku dan selalu berkata disetiap senyumku “Aku pantas untuk bahagia”. 

Dan satu kata untuk orang yang patah hati di luar sana

“Jangan pernah sia sia kan air matamu untuk orang yang tidak menangis untukmu juga karena kamu adalah alasan untuk seseorang tersenyum.”

See it live with all the features that exist, both on the homepage and the page posts.

Live Preview
$5.25 - Buy Now
Fitur Premium
Fitur Premium
Fitur Premium
Fitur Premium